- Tahap telur
Telur kodok ditutupi dengan
kapsul mirip agar-agar yang mengembang saat menyentuh air. Pengembangan
ini membuat volumenya membesar dan janin terlindungi. Telur-telur ini
bertumpuk dalam satu tumpukan agar kelangsungan hidup lebih terjaga dan
panas juga lebih dapat bertahan. Akibatnya kecebong dapat menetas
dalam waktu singkat. Banyak katak dan kodok memakai danau atau sungai
yang mengering di masa tertentu, karena hal ini mencegah hewan datang
memakan telur dan kecebong mereka.
- Tahap kecebong (3 hari)
Kecebong memiliki kepala besar
dan tegak. Ada insangnya dan mulut yang terbuka untuk makan. Insang
luar muncul tiga hari setelah kecebong keluar dari telur
- Tahap kecebong lanjutan (4 minggu)
Insang luarnya tertutup kulit tubuh dan digantikan oleh insang dalam. Mereka memakan ganggang. Kaki belakang muncul.
- Perubahan kedua (6 minggu)
Kecebong mulai terlihat seperti
kodok kecil dengan ekor panjang. Mereka berenang di tepi sungai secara
berkelompok. Ekor ini kemudian memendek dan mulai berbentuk seperti
bumerang.
- Perubahan lanjutan kedua (9 minggu)
Sejenis jaringan terbentuk dan
membagi atrium jantung. Akibatnya jantungnya kini memiliki tiga
ruangan, yang membantu aliran darah antara jantung dan paru-paru.
- Perubahan lanjutan ketiga (16 minggu)
Kecebong telah memiliki kaki belakang yang kuat. Matanya juga telah menonjol. Ekornya sangat pendek.
- Perubahan terakhir
Kodok-kodok dewasa berkumpul di
tepian sungai sebelum meninggalkan air untuk pertama kalinya. Mereka
melakukan ini secara berkelompok.
- Ibu dan bapak kodok
Walaupun naluri bertahan hidup
anura tidak berkembang baik, katak dan kodok juga merawat anak mereka.
Mereka bertelur dalam jumlah besar untuk memastikan ada banyak kecebong
yang dapat lolos dari predator yang memakan telur. Lapisan gelatin juga
melindungi telur dari predator lain. Beberapa jenis kodok bahkan
memelihara anak mereka dengan menjadikan punggung mereka sendiri sebagai
sarang. Contoh kodok demikian adalah katak suriname.
Katak Suriname |
Referensi
- .http://www.adipedia.com/2011/04/tahap-proses-metamorfosis-katak-kodok.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar